Senin, 31 Oktober 2016

Sial di Pagi Hari

   Pernahkah anda , ketika mendengar alarm pagi  anda berpura-pura untuk tidak mendengarnya ? Dengan pikiran yang dikaruniai oleh Allah , dengan munafiknya anda berasumsi "Ah , saya masih belum yakin bunyi alarm ini adalah bagian dari dunia fantasi saya atau sudah menjadi realita pertama saya hari ini" . Pernahkah anda ? Kalau saya pernah .
   Tadi , ketika fajar akan keluar dari persembunyiannya saya mendengar bunyi gaduh seperti "tit tut tit tut..." . Berkesinambungan , bunyi tersebut tanpa henti mengusik alam mimpi yang tak berbatas . Ketika itu saya akan diangkat menjadi pejabat tinggi di suatu daerah yang kaya akan hasil tambang . Mendapat tunjangan yang tak masuk akal dibandingkan dengan gaji pokok . Dan mendapat hak untuk berbuat sesuka hati . Grazie mille alarm pagi , sekali lagi saya menjadi bukan siapa-siapa karena anda .
   Dengan fakta yang menyakitkan saya pun memutuskan untuk bangun . Teringat akan kuliah pertama saya pada pukul 6.30 , jatah absen yang telah terhabiskan , dan tanggung jawab terhadap profesionalitas diri yang mulai muncul . Saya lepaskan selimut yang membelunggu . Tak lupa saya mengucek bola mata hitam ini . Lalu dengan gagah saya berkata (maaf) "jancuk" . Jam di telepon genggam menunjukan pukul 6.15 . Dengan kondisi bangun tidur saya yang tak seindah selebgram , mustahil bagi saya untuk keluar dari kandang 4x3 ini tanpa mandi dan berbenah . Belum lagi jarak tempuh dari kost saya menuju kampus sekitar 15 menit . Sudah pasti saya akan terlambat . Saya hanya berharap ini akan menjadi terlambat yang dapat ditolereransi .
   Pasti anda mengira pada saat itu saya akan segera mandi bukan ? Anda hampir tepat . Saya akan segera mandi dan berangkat . Tapi sebelumnya , ngopi . Cuma kopi dan harus kopi  sebagai benda asing pertama yang masuk ke mulut saya . Bahkan sikat gigi tidak mampu masuk sebelum mulut saya disinggahi kopi .
   Akhirnya , setelah melewati serangkaian aktifitas yang saya jabarkan di atas , pukul 7.15 tepat saya tiba dikampus . Dengan semangat anak-anak tangga saya lewati , ada satu anak tangga yang nakal , dia membuat saya terjatuh . Beruntung saat itu kampus belum ramai sehingga saya terbebas dari perasaan malu . Dan saya pun tiba di depan anak tangga terakhir . Ini adalah momen dimana saya akan memasuki kelas . Ini adalah saat dimana saya diizinkan mengikuti perkuliahan atau malah diusir dengan jari telunjuk .
   Apakah yang akan terjadi ketika saya memasuki kelas ? A) Saya diizinkan masuk . B) Kelas menjadi hening tanpa sebab yang jelas . C) Saya diusir dengan jari telunjuk . D) Saya bukan siapa-siapa , tidak ada yang sadar kalau saya hadir/tidak .






Bukan jawaban di atas . Ketika saya memasuki kelas saya disambut oleh papan tulis
"DOSEN TIDAK HADIR . KELAS PENGGANTI DIUMUMKAN KEMUDIAN ."
Sayapun dengan spontan berkata (maaf sekali lagi) "jancuk"

3 komentar:

  1. Jika berkenan beri masukan terhadap tulisan ini . Terimakasih .

    BalasHapus
  2. Maaf Ane tdk mampu menangkap maksd & tujuan artikel Ente, smoga Ane tdk membuang2 waktu membaca tulisan Ente berikutnya

    BalasHapus
  3. Terimakasih pak charlie , semoga diartikel selanjutnya struktur tulisan saya lebih meningkat .

    BalasHapus